37 Pendita yang Masuk Islam
BismillahhirRahmanniRahim
Suatu hari saya berjalan bersama Sheikh Abdullah
Fa`iz ad-Daghestani ) di suatu pasar. Seorang
pendeta tua mendatangi Sheikh Faiz, mengucapkan
Assalamu`alaikum dan bersalam dengan beliau.
Sheikh bertanya pada saya, “Wahai Nazhim Effendi,
tahukah engkau siapa orang itu?”
Saya menjawab, “Jika
engkau katakan siapa dia, barulah saya tahu; kalau
tidak… saya harus mengatakan kalau dilihat dari
penampilannya orang itu adalah seorang pendita
Nasrani.”
Sheikh berkata, “Dia adalah salah satu
dari 37 pendita yang diperintahkan untuk menerima
Islam dan dia menerimanya.”
Sheikh Abdullah Faiz mempunyai kekuatan untuk
menjadi jalan bagi terjadinya pertukaran (agama) itu.
Kerana Rasulullah saw yang
memerintahkannya, maka Sheikh harus mencari cara
untuk melaksanakannya. Rasulullah saw meminta
Sheikh untuk mencari 37 pendita di Damaskus dan
membuat mereka masuk Islam, tanpa perlu meninggalkan
penampilan luar dan profesi mereka. Kerana perubahan
itu hanya akan menimbulkan fitnah atau cubaan yang
mereka tidak kuat menanggungnya.
Mereka hanya diminta untuk melaksanakan ibadah sembahyang ketika
dalam keadaan sendirian di ruangan mereka.
Sekarang 30 pendita di antara mereka masih hidup; dan 7 orang lainnya telah meninggal.
Di masa Imam Mahdi as, dalam waktu singkat begitu banyak umat Kristian yang akan
masuk Islam secara terang-terangan.
Sekarang anda
hanya menyaksikan tanda awalnya saja, saya bahkan boleh menghitungnya dengan jemari tangan saya. Itu tidak
ada masalah, karena kita mencari kualiti, bukan
kuantiti.
Imam Mahdi Al Shaahibuz Zaman
Sheikh Abdullah Faiz ad Daghestani mengatakan, menuju
peperangan besar nanti kuantiti tidak menjadi
masalah, yang penting adalah kualiti. Kelak, satu
pasukan Imam Mahdi as mempunyai kemampuan yang
setara dengan satu batalion tempur yang terkuat yang
pernah ada. Bilapun tercabik-cabik tubuh dan kulitnya
maka tidak akan mempengaruhi kekuatan
mereka sedikitpun.
Ketika Imam Mahdi as muncul, 12 ribu perajurit akan
berdatangan dari lima negara barat, yang hanya
diketahui oleh para auliya Allah.
Dua belas ribu
perajurit ini mempunyai kekuatan fizik dan spiritual
yang dahsyat kerana selalu dalam hadirat Allah Azza wa
Jalla, sebagai tanda iman dan takwa yang sesungguhnya.
Mereka selalu istiqamah, tidak sekalipun merubah
penghadapan mereka dari tatapan Allah dalam setiap
situasi.
Pasukan kafir tidak ada ertinya bagi mereka, hanya
dalam satu tatapan saja pasukan kafir (ingkar) menjadi
debu. Imam Mahdi as berasal dari keturunan
Sayyidina Ali k.w. Ketika Mahdi a.s bertakbir, “Allahu
Akbar !”, mereka bersiap berposisi di gerbang selatan
Damaskus.
Sheikh Nazim Adil Haqqani
Damascus, Syria : 2001
No comments:
Post a Comment